Selasa, 25 Maret 2014

Cerpen Pertempuran Laut Aru



Yogyakarta, 19 Desember 1961. Presiden Soekarno geram. Belanda ngotot dan bersikap arogan untuk tetap bercokol di Irian Barat. Padahal pasca ‘pengakuan’ kedaulatan 1949, telah ada kesepakatan bahwa bumi Tjendrawasih akan diserahkan kepada Indonesia.
Presiden mengumandangkan Komanda Pembebasan Irian Barat Tri Komando Rakyat (Trikora), yang berisi:
· Pertama, Gagalkan pembentukan Negara Papua.
· Kedua, Kibarkan bendara Marah Putih di bumi Irian Barat.
· Ketiga, Perintah mobilisasi.

Jumat, 28 Februari 2014

Es Krim Canggih, dapat Bermain Musik!


Siapa yang tidak suka makan es krim? Lalu bagaimana jika es krim yang dimakan bisa memainkan musik? Itulah sebuah es krim bernama Lickestra yang didesain oleh dua orang bernama Emilie Baltz dan Carla Diana.



Es krim tersebut akan mampu memainkan musik pada saat ada orang yang menjilatnya. Kemampuan untuk memainkan musik tersebut berkat adanya sebuah sensor kapasitif yang disematkan pada bagian cone es krim.

Baru! Meja Kopi Android 4.1 Serbaguna


    Apabila ide semakin tergelitik untuk inovasi baru, maka tepatlah bila “Platform 46” dari Ideum berkolaborasi dengan 3M, didapuk sebagai hal yang cukup menarik. Ini adalah wujud perangkat bersistem operasi Android yang dijadikan sebuah meja pintar tahan air dengan layar sebesar 46 inci.

    Awal~

    Aku, inilah aku. Seseorang yang berjalan di antara peristiwa dan kenangan-kenanganku.
    Akulah orang yang terus, tiada henti, mengalir menuju semua kenangan-kenanganku. Hidupku bergerak dari titik terjauh menuju pada satu titik kenangan, pada setiap musim yang mengirim hujan dalan lembar-lembar waktu yang terurai resah.

    Saat ini, aku sedang berada di sebuah perpustakaan kota, diantara orang-orang yang sedang tenggelan alam kesibukannya masing-masing dengan hening dan suara hujan yang bergemericik. Aku merenung, menatap nanar diantara ratusan buku yang tertata rapi di raknya masing-masing. Tak pernah membayangkan, jika sebuah kenangan kecil, ternyata adalah tanda besar bagi masa depanku. Kenangan yang tergores hanya dari sebuah senyuman kecil seorang gadis remaja yang sedang merasakan kebahagiannya bersama mereka, orang-orang yang dia sayang.

    Kala itu ketika aku tepat berumur 17 tahun, aku sangat senang, aku bersyukur bisa berada di antara mereka, mereka yang mampu mewarnai hidupku dengan canda, tawa, tangis, dan amarah yang mereka ciptakan, serta dia, pasokan semangatku yang hingga lima tahun ini masih membuat hariku penuh tanda tanya dengan kejutan-kejutan kecil darinya.

    Tiba-tiba di antara gemericik hujan, dengan bahagianya terdengar bunyi ponselku yang mengagetkan lamunanku, dengan seragam putih abu-abu yang masih melekat di tubuhku aku pun menggapai benda mungilku itu.

    Aku tercengang ketika melihat layar ponselku, sosok yang selama ini aku kagumi mengirim sebuah pesan singkat. Tanpa pikir panjang aku pun langsung membukannya. Hanya ada dua kata sapaan yang tertulis "Hai, Hati?" dengan bumbu emoticon senyum setelahnya. Tiba-tiba sosok yang lima tahun ini namanya masih tetap tersimpan rapi di kalbuku dan telah menjamah ruang rinduku (lagi-lagi) membuatku tersenyum.
    Dengan semangat empat lima aku membalas pesan singkat itu.
    "Iya Lut, ada apa? :)"

    Setelah aku pencet tombol send dan centang dua sudah ada di layar ponselku, tiba-tiba terbayang wajah Mulut, terbayang senyumnya yang bisa membuatku ikut tersenyum, tawanya, suara khasnya yang cenderung  ngebass dan semua tentangnya.

    Dalam hati aku berpikir, mimpi apa aku semalam hingga sosok magisku ini tiba-tiba mengirimku pesan singkat, aku kira dia sudah melupakan pengagum rahasianya, aku  kira dia telah melupakan sosok yang meyebutnya sebagai pasokan semangat, aku kiraaa...

    Ponselku bergetar lagi, tanda ada pesan singkat masuk yang (lagi-lagi) mengagetkanku. Ya, itu pesan singkat dari Mulut. Dia bertanya bagaimana kabarku, dan lebih mengagetkannya lagi, dia masih ingat jikalau hari ini aku tepat berusia tujuh belas tahun. Dan kita pun tenggelam dalam percakapan kecil dalam pesan singkat itu, hingga akhirnya, entah ada angin putih dari mana, dia mengajakku bertemu,  hariku yang ke-17 pun menjadi alasannya. Tanpa berpikir panjang, aku pun mengiyakan ajakannya.

    Perlu gambaran panjang, mengapa sosok yang selama ini kugambarkan sebagai langit-langitku, yang jarang, bahkan tak pernah menggunakan ponselnya dengan baik, tiba-tiba mengirimku pesan singkat, tiba-tiba bisa tenggelam dalam canda tawa melalui ponsel, tiba-tiba menjadi sosok yang seratus delapan puluh derajat berbeda dengan ia yang kukenal dulu, dan tiba-tiba semua yang (dulu) hanya bisa kubayangkan menjadi nyata. Inikah yang disebut indah pada waktunya? Inikah hasil dari perjuanganku selama ini? Tapi belum, ini semua masih awal, awal dari keindahan itu, awal untuk menuju keindahan, awal untuk mencairkan es yang selama ini masih beku. Ya ini awal, ternyata kenanganku dulu, merupakan tanda dari kebahagiaanku.

    Hai awal, aku menunggumu di keindahan.
    Dari sosok yang menunggu keindahan tiba

    ~Wind

    Kini Kukembali

    Kini ªķΰ hanya seorang diri
    Menembus pagi yang sangat berseri
    Dengan disambut oleh senyuman sang mentari
    Dan beteriak dengan sepenuh hati
    Bahwa kini ªķΰ telah kembali

    Kini ªķΰ telah kembali
    Dengan seberkas mimpi dan imajinasiku
    Dengan segenggam impian juga harapanku
    Dengan cita-cita yang hanya diambang mataku
    Serta kukobarkan semangat dan senyumku

    Kini,
    Meskipun ªķΰ sendiri, namun ªķΰ telah kembali
    Kembali tuk coba menggapai langit biru
    Kembali tuk coba meraungi laut biru
    Kembali tuk coba menggenggam impian dan harapanku

    Dan ªķΰ, tak menganggap impianku hanya angan-angan belaka
    ªķΰ menganggap itu hanya impianku yang tertunda
    Dan Kuyakin, kelak ªķΰ akan mendapatkannya


    ~Wind

    Tips Menyesuaikan Warna Hijab dengan Warna Kulit




    Vemale.com - Memilih warna hijab yang sesuai dengan warna kulit ternyata merupakan hal yang sangat penting. Pasalnya salah memilih warna bisa membuat wajah Anda justru terlihat kusam. Namun, jika Anda telah menemukan padanan yang tepat, penampilan Anda akan jauh semakin meningkat.

    Isi Hati "Si-HatiKecil"

    Kali ini untuk kamu.
    Sebelumnya Selamat Tahun Baru 2014. Barakallah!
    Semoga di tahun ini menjadikan semuanya lebih baik. Amin~


    Liburan semester ini terasa singkat, tiba-tiba dua hari lagi sudah memasuki semester baru. Entah, dua minggu yang biasanya terasa sangat lama, tiba-tiba terasa singkat. Sejujurnya aku masih ingin menambah hari liburku. Namun, aku tahu diri, aku takkan bisa. Aku tak bisa membantah hati kecilku. Hati kecil ini tak menginginkan liburanku diperpanjang lagi, dia ingin liburan ini dipercepat lagi, mungkin dia ingin segera bertemu sosok magisnya.