Ada hal unik jika anda melewati jembatan Pont des Art yang menghubungkan antara Institut de France dan salah satu bagian dari palais du Louvre di Paris. Jembatan yang melintang di atas Sungai Seine ini dipenuhi dengan gembok bertuliskan nama orang-orang yang saling cinta. Banyak pasangan yang mengunci gembok cinta mereka di jembatan ini, lalu membuang kunci gembok ke Sungai Seine sebagai tanda bahwa cinta mereka akan abadi. Bagaimana kalau putus? Inilah bagian yang merepotkan: harus mencari kunci yang dibuang di dasar sungai Seine untuk membuka gembok cinta.
Pont des Art dari samping |
Tentu saja tidak ada yang benar-benar pernah mencari kunci gembok ke dasar sungai Seine ketika putus dengan pasangannya. Biasanya pasangan Parisien (sebutan untuk warga Paris) yang putus akan datang berdua ke jembatan ini untuk membuka gembok mereka dengan alat pemotong. Atau kadang ada beberapa pasangan yang sengaja menyimpan kunci cadangan. Meskipun menyimpan kunci sebetulnya tindakan yang kurang romantis, karena sama saja dengan merencanakan untuk putus.
Tidak ada yang tahu sejak kapan fenomena ini muncul di Paris. Menurut beberapa sumber yang saya baca di internet, Paris bukan satu-satunya kota yang punya "tradisi" gembok cinta (love padlocks). Fenomena pasangan yang menuliskan nama mereka di gembok dan menguncinya di fasilitas umum muncul di banyak kota di awal tahun 2000-an, mulai dari Roma, Florence hingga Fengyuan. Kota mana yang pertama memulai dan asal-usul fenomena ini juga tidak begitu jelas. Satu hal yang pasti, fenomena love padlocks banyak dipandang sebagai bentuk vandalisme oleh pemerintah setempat. Fenomena ini dikhawatirkan merusak jembatan yang merupakan fasilitas umum.
Pemerintah kota Paris sendiri dalam beberapa wawancara dengan media massa sempat menyatakan kekhawatirannya tentang fenomena ini. Selain resiko jembatan yang rusak karena beban dari ribuan gembok, juga ada aspek sejarah yang dikhawatirkan akan terganggu. Meski khawatir, pemerintah Paris berjanji tidak akan memotong paksa gembok-gembok ini sampai mereka menemukan atau membangun tempat alternatif bagi gembok-gembok ini.
Nampaknya pemerintah kota Paris menyadari bahwa keberadaan fenomena love padlock mendukung branding kota paris sebagai kota paling romantis di dunia. Ditambah lagi, pasangan yang mengunci gembok di Pont des Art tidak hanya Parisiens, tapi juga pasangan dari negara lain. Dari beberapa situs yang saya baca, ada banyak pasangan yang rutin mengecek gembok mereka setiap kali berkunjung ke Paris. Love padlock membuat wisatawan merasa terikat dengan kota Paris sehingga mereka berkunjung kembali. Ini tentu menguntungkan pariwisata Paris.
Meski semula fenomena love padlock lazimnya dilakukan oleh sepasang kekasih, pada prakteknya fenomena ini menyebar menjadi tanda cinta yang lebih universal. Saya menemukan beberapa gembok yang yang menuliskan nama keluarga, sahabat, bahkan ada gembok yang digunakan untuk melamar.
Tidak lengkap mengunjungi Pont des Art tanpa meninggalkan "jejak" di sini. Saya menambahkan satu lagi gembok di Pont des Art, bertuliskan nama saya dan Hilya. Semoga suatu saat nanti kami bisa datang ke Paris berdua, dan menikmati serunya perasaan ketika menemukan gembok ini masih terkunci di Pont des Art.
Sumber: http://hudaalbanna.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar