Ujian nasional banyak sekali diperbincangkan baru-baru ini di masyarakat ataupun dimedia masa, mengingat banyaknya kasus yang terjadi dalam pelaksanaan UN ini. Sistem pendidikan di Indonesia dikatakan buruk dibandingkan sistem Pendidikan di negara-negara yang lain, khususnya untuk UN. UN dirasa sangat membebani siswa-siswi, banyak kasus yang ditimbulkan akibat Ujian Nasional ini, tahun kemarin banyak sekali kasus bunuh diri siswa yang depresi karena menjalani ujian nasional bahkan ada yang bunuh diri karena mendengar namanya tidak lulus Ujian Nasional dan harus mengulang kembali di kelas. Sungguh sangat tidak adil memang, waktu sekolah bertahun-tahun menghabiskan biaya berjuta-juta kesuksesan belajarnya hanya ditentukan dalam waktu tiga hari. Bayangkan Sekolah Tiga tahun dan nasibnya hanya ditentukan dalam waktu 3 sampai 4 hari. Maklum lah, negara berkembang!
Walaupun sekarang nilai UN ditentukan dari nillai rapor dan UN, dengan prosentase 40% di banding 60%, namun tetap saja Ujian Nasional dirasa sangat membebani Siswa ditambah lagi tidak adanya ujian susulan. Dari UN lah, banyaknya oknum-oknum yang bertindak curang dalam membantu peserta UN. Contohnya ada oknum guru yang membocorkan soal UN demi lulusnya siswa-siswi mereka, ataupun demi mendapatkan nama baik bagi sekolahnya, karena sekolah dengan nilai kelulusan 100% mempunyai nama yang baik di masyarakat. Ada juga oknum-oknum penjual kunci jawaban untuk peserta UN komplit beserta paket soalnya.
Untuk menghindari kecurangan dalam UN pemerintah membuat setiap soal untuk siswa lebih dari dua paket soal, yang terkadang membuat pengawas ujian jengkel karena tiap hari harus melihat denah paket soal yang harus diberikan kepada siswa. Bahkan ada juga yang memasang kamera cctv untuk menjaga agar tidak ada kecurangan dari siswa,
Dan baru-baru ini juga banyak kasus tentang beredarnya buku pelajaran SD yang tidak sesuai dengan norma, yang mengajarkan tentang kekerasan , tentang poligami, penyimpangan ideologi negara. Sungguh mengenaskan memang melihat sistem pendidikan Indonesia. Seharusnya pemerintah menetapkan standarisasi dan menyediakan buku-buku yang mendidik dan tidak ada unsur yang menyimpang dari norma-norma.
Sudah saatnya sistem pendidikan indonesia ini diperbaiki, untuk memajukan kualitas bangsa, untuk menciptakan bibit-bibit pemimpin yang arif dan bijaksana.
Salah siapa ini semua? Salah pemerintah? Iya. Salah murid? Mungkin juga. Atau guru? Juga bisa. Yang jelas, sistem pendidikan Indonesia harus segera dibenahi.
Sumber: techduc.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar