Rabu, 29 Januari 2014

Keunikan Alga "Alien" untuk Bertahan Hiidup


Alga merah Galdieria sulphuraria amat siap untuk hal-hal ekstrem. Organisme bersel tunggal itu bisa ditemukan di mata air belerang panas di Islandia atau Yellowstone National Park, mendapatkan makanan melalui fotosintesis. Tapi alga itu bisa juga berkembang di sebuah lubang pertambangan tua yang gelap, di antara logam beracun seperti arsenik dan merkuri, dan mendapatkan makan dari bakteri.

Para ilmuwan telah mengetahui cara Galdieria menjadi sangat serbaguna: Dia mencuri gen yang dibutuhkan untuk bertahan hidup dari organisme sederhana, seperti bakteri dan arkea, yang sudah beradaptasi dengan lingkungan ekstrem.

"Buat apa menemukan cara bertahan hidup baru jika Anda bisa menjiplaknya dari tetangga?" kata peneliti studi Martin Lercher dari Heinrich-Heine University di Dusseldorf, Jerman. Lercher dan rekan-rekannya  mengurutkan genom Galdieria dan menemukan bahwa setidaknya 5 persen dari kode protein gen itu tampaknya diambil dari spesies yang kurang kompleks.

Misalnya, Galdieria tampaknya tahan panas berkat gen tunggal yang dicurinya dari species pecinta panas arkea dan kemudian disalin ratusan kali, kata peneliti. (Arkea yang berkembang di tempat terpanas cenderung memiliki sebagian salinan dari gen itu). Galdieria juga mampu bertahan di tempat dengan kadar garam tinggi dan memanfaatkan berbagai sumber makanan, mungkin berkat merampok dari gen bakteri ekstremofili, menurut penelitian itu.

Para peneliti mengatakan Galdieria adalah eukariota (organisme dengan membran inti) yang pertama kali dikenal yang telah beradaptasi dengan gaya hidup ekstrem melalui proses yang dikenal sebagai transfer gen horisontal, yang berarti gen ditukarkan tanpa adanya seks antara organisme yang tidak terkait satu sama lain.

"Biasanya diasumsikan bahwa organisme dengan membran inti tidak dapat menyalin gen dari spesies yang berbeda. Itulah sebabnya eukariota bergantung pada seks untuk menggabungkan kembali genom mereka. Bagaimana cara mereka berhasil mengatasi keterbatasan itu? Pertanyaan menarik," kata Lercher.

Peneliti lain dari Heinrich-Heine University, Andreas Weber, mengungkapkan bahwa prestasi Galdieria adalah "mimpi yang menjadi kenyataan bagi bioteknologi."

"Galdieria mengakuisisi gen dengan sifat menarik dari organisme yang berbeda, memasukkan mereka ke dalam jaringan fungsional dan mengembangkan sifat-sifat unik dan adaptasi," tambah Weber. Kemajuan rekayasa genetika bisa jadi memungkinkan untuk memberikan ganggang lainnya protein yang mirip, kata para peneliti.

Penelitian itu, yang didanai oleh National Science Foundation, bisa dilihat dengan lebih rinci pada pekan ini di jurnal “Science”.

Sumber: http://id.berita.yahoo.com

0 komentar:

Posting Komentar