Minggu, 02 Februari 2014

Contoh Pidato Menuntut Ilmu







TUGAS 

MEMBUAT TEKS PIDATO



K.D 12.2 : Menulis Teks Pidato dengan Sistematika 

dan Bahasa yang Efektif







































Oleh:

Gumawa Windu Manggada (9A/20)















SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 20 MALANG

Jalan Raden Tumenggung Suryo No. 38 Telp. (0341) 491806 Malang

email: smpn20_malang@yahoo.com website: http://www.smpn20-mlg.sch.id

Tahun Pelajaran 2013-2014









Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Yang terhormat Ibu Kepala SMP Negeri 20 Malang

Bapak/Ibu guru yang saya hormati

Dan teman-teman sekalian yang saya sayangi

Sebelum saya memulai pidato pada kesempatan kali ini, saya mengharap kepada saudara sekalian untuk mengucap syukur Alhamdulillah atas ke-hadirat Allah SWT. Karena telah memberikan nikmat yang luar biasa, sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini tanpa adanya suatu halangan. Selanjutnya, saya mengharap saudara sekalian untuk bershalawat pada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW. sebagai hamba Allah dan utusan-Nya.

Pada kesempatan yang berbahagia ini tak lupa saya ucapkan banyak terima kasih kepada saudara sekalian yang telah memberikan saya kesempatan untuk berbicara dengan mengambil tema “MENUNTUT ILMU”. Ketahuilah teman-teman sekalian, bahwa mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi kaum muslimin dan muslimat. Kenapa Rasulullah SAW. mewajibkan umatnya untuk mencari ilmu? Karena ilmu sangat penting bagi kehidupan manusia di dunia ini. Dengan ilmu, kita akan bisa menundukkan seluruh makhluk Allah yang ada dalam dunia ini. Kita bisa menguasai gunung, bintang, bulan, langit, tumbuh-tumbuhan, dan binatang. Dengan ilmu pula, kita bisa memimpin dunia, memimpin seluruh makhluk hidup, dan dengan ilmu kita akan menjadi makhluk yang terbaik di antara makhluk Allah. Tetapi jika kita tidak berilmu, kita akan menjadi bodoh, tidak tahu apa-apa di dunia ini, dan pada akhirnya kita menjadi makhluk yang paling jelek dan paling rendah.

Ilmu adalah ibadah hati, menuntut ilmu harus dengan hati yang suci. Jangan riya’ pula dengan ilmu baru apalagi jika ilmu tersebut tidak diamalkan dengan baik. Kita sebagai seorang pelajar bertugas untuk mencerdaskan diri sendiri sebagai modal untuk hidup kelak. Karena tantangan di masa yang akan datang akan lebih sulit dari apa yang kita bayangkan. Seorang pelajar harus memperkaya dirinya dengan wawasan yang luas, baik secara lahir maupun batin. Sebagaimana saya sebutkan di awal, bahwa ilmu pengetahuan sangat penting dalam hidup ini, karena dengan ilmu, pengetahuan kita akan mendapat kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, barang siapa saja yang menghendaki bahagia di dunia, maka harus menguasai ilmu di dunia, begitu juga siapa saja yang menghendaki bahagia di akhirat, juga harus dengan ilmunya.

Teman-temanku yang berbahagia. Ilmu itu tidak mau duduk dengan orang yang sombong, sebagaimana banjir enggan dengan tempat yang tinggi. Betapa pentingnya ilmu bagi kehidupan manusia. Karena ilmulah manusia akan tinggi derajatnya di sisi Allah, dan Allah akan mengangkat derajat orang yang berilmu ke beberapa tingkat. Karena ilmu pula yang membedakan manusia dengan hewan. Allah mengisyaratkan dalam Al-Qur’an bahwa pada wahyu pertama, kata yang pertama dipakai adalah kata IQRA’, yang artinya bacalah. Membaca adalah cara untuk mendapatkan ilmu, tanpa mau membaca seseorang akan sulit mendapatkan ilmu. Menuntut ilnu juga harus diiringi dengan iman dan taqwa. Sebab dengan hanya ilmu pengetahuan saja, seseorang menjadi bebas hingga membuat mereka sesat.

Kita tahu dari pemberitaan televisi, ternyata yang banyak melakukan korupsi adalah orang-orang yang pandai. Mengapa demikian? Hal itu karena ilmu mereka tidak diimbangi dengan iman dan taqwa. Namun, ilmu pengetahuan yang diiringi dengan iman dan taqwa InsyaAllah akan bermanfaat baik bagi dirinya maupun bagi orang lain.

Sebagai seorang pelajar, hendaknya kita mempelajari ilmu dengan baik dan semaksimal mungkin. Selama belajar, jangan fikirkan mau jadi apa aku nanti, jangan berfikir aku harus mendapat nilai seratus ataupun berfikiran yang lain. Bila fikiran kita sudah bercabang, maka hasilnya tidak akan baik, itu seolah-olah sungai yang kecil dan airnya tersebar, sabagian kering, sebagian tertiup angin, sebagian terserap tanah, sehingga tidak sampai ke sawah yang sepatutnya menerima air itu. Yang berarti ilmu itu akan hilang tanpa sempat digunakan dan belajarlah dengan guru atau yang lainnya, jangan sombong dengan mereka, hormati mereka, jangan sombong dengan mereka, karena ditangannyalah ada hikmah. Hikmah itu bisa diambil dari siapa saja dan dimana saja, bukan hanya orang dan ulama besar, mungkin juga hikmah itu ada pada orang biasa yang luar biasa.

Teman-temanku yang berbahagia. Islam memerintahkan kita mencari ilmu, selama nyawa masih dikandung badan, tidak ada alasan untuk tidak mencari ilmu. Karena dengan ilmu manusia akan bahagia baik di dunia maupun di akhirat, hanya orang-orang yang tidak waraslah yang tidak mau menuntut ilmu. Kewajiban utama seorang pelajar adalah menuntut ilmu. Untuk itu gunakanlah waktu dan pikiran kita hanya untuk belajar dan belajar, jangan pikirkan yang lain, agar masa depan kita menjadi lebih baik. Apakah kita lupa akan pesan Ibu dan Bapak, yang senantiasa menyuruh kita rajin belajar? “Anakku, anakku, anakku. Dunia yang akan kau alami tak sama, tak sama, tak sama, dengan dunia yang kualami. Makin berliku-liku, liku-liku cari sekolah, liku-liku cari nafkah. Namun jangan berkecil hati, jadilah manusia sakti. Cerdas, tabah, kreatif. Dengar, dengar, dengar, dengarkanlah nasihatku”.

Demikianlah apa yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua. Akhirnya, terima kasih atas segala perhatiannya dan mohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafannya. Billahit taufiq walhidayah,



Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

2 komentar: